PERNIKAHAN MUDA
Secara medis, ternyata pernikahan usia MUDA sangat dianjurkan karena bisa menghindari bahaya DEPRESI bagi kaum wanita tatkala memiliki anak..
Peningkatan 5x risiko depresi akan dihadapi oleh wanita usia kalangan tua dibandingkan oleh kalangan usia muda..
Hmm... jadi teringat sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menganjurkan kit...a untuk segera menikah..
“Wahai generasi muda! Bila di antaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Nah... Admin doakan bagi para sahabat suadaraku fillah yang belum menikah agar segera di pertemukan dengan jodoh yang Soleh/Solehah untuk menggenapkan separuh Diennya... Aamiin
Sesuai sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi:
“Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.” (Hadits Riwayat Thabrani dan Hakim)
jadi gemana...???
Senin, 25 November 2013
Selasa, 05 November 2013
manajemen Sumber Daya Manusia
BAB
I
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi ini banyak orang yang meramalkan apa
yang akan terjadi di masa yang akan datang, dimana pada masa mendatang akan
membawa tantangan dan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi oleh
masyarakat dan negara yang sedang membangun ini. Walaupun masa mendatang
membawa tantangan dan kesulitan, suatu perusahaan tetap dituntut untuk efektif
dalam pengelolaan perusahaannya, karena bila tidak demikian perusahaan itu
tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain atau tidak dapat mengikuti
perubahan yang terjadi. Untuk menghadapi tantangan dan kesulitan tersebut maka
aset perusahaan yang paling berharga adalah sumber daya manusianya. Sumber daya
manusia ini berharga, bukan saja untuk tujuan perkembangan ekonomi, tetapi
untuk segala aspek perkembangan kehidupan.
Peranan dan tantangan manajemen sumber daya manusia terus
berkembang dan semakin hari semakin bertambah banyak, beraneka ragam, rumit,
fleksibel dan penting seiring dengan makin besarnya perusahaan, makin rumitnya
tugas yang harus dikerjakan, makin besarnya dampak lingkungan serta
dinamikanya, makin luas dan besar keterpaduannya dengan lingkungan dan makin
besar ketidakpastian yang harus dihadapi perusahaan.
Pada saat ini pentingnya peranan manajemen sumber daya manusia
tercermin dari kebijaksanaan perusahaan untuk mengatur sumber daya manusianya.
Sehingga dapat berperan besar dalam bekerja sama dan mendukung strategi
perusahaan.
Proses
untuk mendapatkan, menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja telah menempati
peran yang terpenting bagi perusahaan. Faktor manusia pada kenyataannya tidak
dapat disangkal lagi dan telah disadari merupakan faktor penentu bila dibanding
dengan segala alat pelengkap seperti uang, mesin dan sebagainya didalam
usaha-usaha perusahaan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,tenaga kerja yang
cakap adalah salah satu faktor penting bagi negara-negara yang sedang
berkembang dan kurangnya tenaga-tenaga yang cakap akan menghambat perkembangan
tersebut.
2. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti
dalam mata kuliah MANAJEMENT SUMBER DAYA MANUSIA dan dapat memberikan
pengetahuan kepada kita sebagai pembaca serta mempelajari sebagai masalah yang
kita bahas dalam manajement sumber daya manusia.
3. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah
apa itu pengertian seleksi, pendekatan dalam proses seleksi, serta apa saja
teknik yang di pergunakan dalam penyeleksian
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang
terkandung dalam diri manusiauntuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh
karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil
penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen
sumber daya manusia atau (MSDM).
Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi.
Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu
manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian
ilmu psikologi.
Dewasa
ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka,
melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena
itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C.
atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi
aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan
portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost).
Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih
mengemuka.
Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Mary Parker Follett
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-oranglain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Edwin B. Flippo
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahandanpengawasankegiatan-kegiatanpengadaan, pengembangan,
pemberiankompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaandanpelepasansumberdayamanusiaagar tercapaiberbagaitujuanindividu,
organisasidanmasyarakat
A.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran,
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and
selection
a.
Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber
daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan
yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan,
yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat
pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi
kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis
jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga
spesifikasi pekerjaan / job specification.
c.
Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja
adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae
milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar
yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu
berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2.
Pengembangan dan evaluasi karyawan /
Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus
menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu
diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai
dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan
begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai
dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada
pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara
teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting
dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan
eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat
menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga
kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke
waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang
telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.
BAB
III
PEMBAHASAN
SELEKSI
TENAGA KERJA
- Pengertian
Seleksi
Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia.
Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi
syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskrifsi pekerjaan yang ada
atau sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.
Tujuan seleksi adalah mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat
untuk memangku suatu jabatan tertentu. Mengarah pada tujuan seleksi yang
demikian itu, setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan
biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi
efektif.
- Faktor Yang Harus Diperhatikan dalam
Seleksi
1.
Penawaran tenaga kerja
®
Semakin bayak yang seleksi semakin baik bagi organisasi ® dipilih yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
2. Etika
®
Perekrut, pemegang teguh norma, disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran
yang tidak tergoyahkan, integritas karakter, serta objektivitas
berdasarkan kretiria yang rasional.
3. Internal organisasi
®
Besar kecilnya anggaran, menentukan jumlah yang harus direkrut.
4. Kesamaan Kesempatan
®
ada yang dikriminatif, kadang karena warna kulit, daerah asal, latar belakang
sosial. Dengan kata lain ada pok minoritas dengan
keterbatasan-keterbatasan.
1.
Langkah-langkah dalam Proses Seleksi
- Terima surat lamaran
- Ujian
- Wawancara
- Chee latar belakang dan surat
referensi
- Evaluasi kesehatan
- Wawancara kedua dengan atasan
langsung
- Keputusan atas lamaran
Proses
seleksi :
- Test Psiko/kepribadian
- Test pengetahuan
- Test pelaksanaan pekerjaan.
C.Dasar Kebijakan
Pada dasarnya proses seleksi dimulai setelak kumpulan para pelamar
yang memenuhi syarat diperoleh melalui suatu penarikan atau seleksi. Proses
seleksi ini merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan pelamar diterima atau tidak diterima.
Pada umumnya untuk penarikan dan seleksi ini, organisasi bergabung
sebagai employment function dan depertemen personalia. Suatu analisis
pekerjaan, perencanaan SDM dan perbaikan dilakukan untuk keperluan membantu
seleksi personalia. Dengan demikian, pelaksanaan proses seleksi harus
dilaksanakan dengan cara sebaik-baiknya dan sesuai rencana. Hal ini tidak lain
merupakan dasar kebijaksanaan yang harus kita pegang dalam proses seleksi.
D. Pendekatan dalam Proses Seleksi
Proses seleksi menurut beberapa ahli dianggap sebagai proses
penyewaan tenaga ahli (the hiring process). Mereka menganggap hiring dan
selection merupakan konsep ketenagakerjaan yang “interchangeable” (dapat saling
ditukar istilahnya). Dalam proses seleksi, akan terjadi di antara “menyewa”
(bagi pelamar tenaga kerja yang lolos seleksi) dengan “tidak jadi menyewa”
(bagi pelamar yang tidak memenuhi syarat), maka mereka lebih menyukai “proses
seleksi” dari pada “proses penyewaan” tenaga kerja.
Dalam
proses seleksi ada dua pendekatan diantaranya:
a. Pendekatan
succesive hurdles
sebagian besar proses seleksi yang berjalan sampai saat ini
berdasarkan konsep succesive hurdles. Itu berarti bahwa untuk berhasilnya
pelamar tenaga kerja diterima dalam suatu organisasi, mereka harus lulus dari
berbagai persyaratan yang telah ditentukan secara bertahap. Mulai dari mengisi
blanko lamaran, tes-tes, wawancara, mengecek seluruh latar belakang pribadi
pelamar, dan pemeriksaan medis maupun pemeriksaan relevant lainnya, dll.
b. Pendekatan
compensantory
pendekatan yang lain, yang rupanya kurang biasa dipergunakan,
didasarkan pada beranggapan bahwa kekurangan pada satu faktor disatu pihak
sebenarnya dapat “ditutupi” oleh faktor seleksi lainnya yang cukup baik dipihak
lain.
E. Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi
Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan
sifat-sifat, watak, dan kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan
lengkap. Beberapa kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses seleksi.
a. Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam
proses seleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian.
Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1)
Technical skill,
Yaitu keahlian teknik yang harus dimiliki para pegawai pelaksana.
2)
Human skill,
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin
beberapa orang bawahan.
3)
Conceptual skill,
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan
puncak pimpinan sebagai figure yang mampu mengkoordinasi
berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pengalaman
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar cukup
penting artinya dalam suatu proses seleksi. Suatu organisasi/perusahaan
cenderung akan memilih pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak
berpengalaman karena dipandang lebih mampu melaksanakan tugasnya. Selain itu,
kemampuan intelegensi juga menjadi dasar pertimbangan selanjutnya sebab orang
yang memiliki intelegensi yang baik biasanya orang yang memiliki kecerdasan
yang cukup baik. Faktor pengalaman saja tidak cukup untuk menentukan kamampuan
seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.
c. Usia
Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukan pada masalah usia
para pelamar. Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya
seseorang pelamar. Mereka memiliki usia lanjut tenaga fiisknya relatif terbatas
meskipun banyak pengalaman. Mereka yang berusia muda mungkin saja memiliki vitalitas
yang cukup baik. Tetapi rasa tanggung jawabnya relatif kurang dibandingkan
dengan usia dewasa. Oleh karena itu, yang terbaik pelamar yang berusia
sedang atau sekira usia 30 tahun.
d.
Jenis kelamin
Jenis kelamin memang sering pula diperhatikan, terlebih-lebih
untuk jabatan tertentu. Jabatan-jabatan memang dikhususkan untuk pria, ada juga
yang khusus untuk wanita. Tetapi banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis
kelamin tersebut.
e. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendiidkan dan
pelatihan sebelumnya, yang akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan
kemungkinan penempatanya dalam organisasi bila pelamar yang bersangkutan
diterima. Tanpa adanya latar belakang pendidikan tersebut maka proses pemilihan
atau seleksi akan menjadi sulit.
e.
Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan
penting dalam proses seleksi. Bagaimana pun juga suatu organisasi secara
optimal akan senantiasa ingin memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani dan
rohani kemudian memiliki postur tubuh yang cukup baik terutama untuk
jabatan-jabatan tertentu.
g. Tampang
Menurut Drs. Manullang, dalam jabatan-jabatan tertentu, tampang
juga merupakan salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil atau tidaknya
seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya, tugas sebagai pramugari,
pelayan toko, dll.
h. Bakat
Bakat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut
juga pemegang kunci sukses dalam proses seleksi. Bakat ini dapat tampak pada
tes-tes, baik fisik maupun psikolog. Dari tes-tes tersebut dapat diketahui
bakat yang tersembunyi, yang suatu saat dapat dikembangkan.
i.
Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak
dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung dengan ‘emosi’
seseorang. Menurut Drs. Manullang, temperamen adalah sifat yang mempunyai dasar
bersumber pada faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam, yang di timbulkan oleh
proses-proses biokima. Temperamen seseorang itu bermacam-macam, ada yang
periang, tenang dan tentram, bersemangat, pemarah , pemurung, pesimis, dll. Hal
ini menentukan sukses tidaknya seleksi atau tempat yang cocok bagi seseorang
pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.
J. Karakter
Karakter berbeda dengan tempramen meskipun ada hubungan yang erat
antara keduanya. Temperamen adalah faktor ’endogen’, sedangkan karakter adalah
faktor ’exogen’. Suatu karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan,
sedangkan temperamen tidak dapat diubah.
F. Cara Mengadakan Seleksi
Ada beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan tersebut
menurut Drs.Manullang yaitu sebagai berikut.
a. Seleksi ilmiah
Adalah cara seleksi yang berdasarkan pada data yang diperoleh dari
job specification sehingga dengan demikian persyaratan-persyaratan yang
ditentukan harus dapat dipenuhi oleh calon karyawan, agar benar-benar sesuai
dengan keinginan organisasi. Data bersifat non ilmiah yang masih
dipertimbangkan dalam proses seleksi ilmiah, yaitu:
- Surat lamaran,
- Ijazah sekolah dan daftar
nilai,
- Surat keterangan pekerjaan atau
pengalaman,
- Wawancara langsung, dan
- Referensi/rekomendasi dari
pihak yang dapat dipercaya.
b. Seleksi non ilmiah
Cara kedua ini, pada umumnya banyak digunakan di negara-negara
berkembang, seperti di negara kita sendiri. Cara non ilmiah ini, di samping didasarkan
pada kelima data di atas sering ditambah dengan faktor-faktor lain, seperti:
- Bentuk tulisan dalam lamaran,
- Cara berbicara dalam wawancara,
dan
- Tampang atau penampilan.
G. Teknik Seleksi
a.
Teknik seleksi menggunakan interview
Interview atau wawancara lazim digunakan dalam proses
seleksi calon pegawai atau karyawan. Interview atau wawancara bagaimana pun
juga memiliki kelemahan, antara lain menurut Drs.Manullang adalah sebagai
berikut.
- Subyektivitas pewawancara,
- Cara mengajukan pertanyaan,
- Pengaruh halo.
·
Terdapat suatu gagasan
untuk melenyapkan kelemahan-kelemahan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh
Mc Merry anatara lain:
- Orang yang bertugas menginterview bekerja atas dasar
kualifikasi definitif.
- Orang yang bertugas menginterview mengetahui pertanyaan
yang diajukannya kepada pelamar dan telah disusun terlebih dahulu dengan
kata-kata yang mudah dimengerti.
- Orang yang bertugas menginterview telah mendapat
pelatihan dalam teknik menginterview.
- Orang yang bertugas menginterview sudah mendapatkan data-data
mengenai diri pelamar terlebih dahulu, baik melalui telepon maupun dari
laporan-laporan tertentu.
b.
Teknik seleksi menggunakan assessment center
Merupakan suatu proses penilaian (rating) yang dinilai
sophiscated, yang isinya diarahkan sedemikian rupa sehingga kita dapat
meminimalisasikan timbulnya penyimpangan/bias yang sangat mungkin terjadi.
Sehingga dapat dipastikan kandidat tenaga kerja yang terlibat dalam proses
penilaian tersebut memperoleh suatu kesempatan yang sama untuk memunculkan potensi.
Program
assessment center yang didasarkan pada pendekatan multiple merupakan pendekatan
yang fleksibel, dalam arti bias diterapkan pada beberapa organisasi tergantung
pada kebutuhannya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
-
KESIMPULAN
Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia.
Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi
syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskrifsi pekerjaan yang ada
atau sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.
Beberapa kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses
seleksi, yaitu Keahlian, Pengalaman, Usia, Jenis kelamin, Pendidikan, Kondisi
fisik, Tampang, Bakat, Temperamen, dan Karakter.
Ada beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan tersebut menurut
Drs.Manullang yaitu sebagai berikut.
a.
Seleksi ilmiah,
b.
Seleksi non ilmiah.
Ada
dua cara dalam teknik seleksi, yaitu:
a.
Teknik seleksi menggunakan interview,
b.
Teknik seleksi menggunakan assessment center.
B.
SARAN
Dalam melakukan seleksi tenaga kerja hendaknya setiap organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan senantiasa berusaha dengan biaya yang
serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
manajemen Sumber Daya Manusia
BAB
I
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi ini banyak orang yang meramalkan apa
yang akan terjadi di masa yang akan datang, dimana pada masa mendatang akan
membawa tantangan dan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi oleh
masyarakat dan negara yang sedang membangun ini. Walaupun masa mendatang
membawa tantangan dan kesulitan, suatu perusahaan tetap dituntut untuk efektif
dalam pengelolaan perusahaannya, karena bila tidak demikian perusahaan itu
tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain atau tidak dapat mengikuti
perubahan yang terjadi. Untuk menghadapi tantangan dan kesulitan tersebut maka
aset perusahaan yang paling berharga adalah sumber daya manusianya. Sumber daya
manusia ini berharga, bukan saja untuk tujuan perkembangan ekonomi, tetapi
untuk segala aspek perkembangan kehidupan.
Peranan dan tantangan manajemen sumber daya manusia terus
berkembang dan semakin hari semakin bertambah banyak, beraneka ragam, rumit,
fleksibel dan penting seiring dengan makin besarnya perusahaan, makin rumitnya
tugas yang harus dikerjakan, makin besarnya dampak lingkungan serta
dinamikanya, makin luas dan besar keterpaduannya dengan lingkungan dan makin
besar ketidakpastian yang harus dihadapi perusahaan.
Pada saat ini pentingnya peranan manajemen sumber daya manusia
tercermin dari kebijaksanaan perusahaan untuk mengatur sumber daya manusianya.
Sehingga dapat berperan besar dalam bekerja sama dan mendukung strategi
perusahaan.
Proses
untuk mendapatkan, menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja telah menempati
peran yang terpenting bagi perusahaan. Faktor manusia pada kenyataannya tidak
dapat disangkal lagi dan telah disadari merupakan faktor penentu bila dibanding
dengan segala alat pelengkap seperti uang, mesin dan sebagainya didalam
usaha-usaha perusahaan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,tenaga kerja yang
cakap adalah salah satu faktor penting bagi negara-negara yang sedang
berkembang dan kurangnya tenaga-tenaga yang cakap akan menghambat perkembangan
tersebut.
2. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti
dalam mata kuliah MANAJEMENT SUMBER DAYA MANUSIA dan dapat memberikan
pengetahuan kepada kita sebagai pembaca serta mempelajari sebagai masalah yang
kita bahas dalam manajement sumber daya manusia.
3. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah
apa itu pengertian seleksi, pendekatan dalam proses seleksi, serta apa saja
teknik yang di pergunakan dalam penyeleksian
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang
terkandung dalam diri manusiauntuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh
karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil
penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen
sumber daya manusia atau (MSDM).
Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi.
Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu
manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian
ilmu psikologi.
Dewasa
ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka,
melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena
itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C.
atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi
aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan
portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost).
Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih
mengemuka.
Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Mary Parker Follett
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-oranglain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Edwin B. Flippo
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahandanpengawasankegiatan-kegiatanpengadaan, pengembangan,
pemberiankompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaandanpelepasansumberdayamanusiaagar tercapaiberbagaitujuanindividu,
organisasidanmasyarakat
A.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran,
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and
selection
a.
Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber
daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan
yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan,
yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat
pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi
kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis
jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga
spesifikasi pekerjaan / job specification.
c.
Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja
adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae
milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar
yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu
berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2.
Pengembangan dan evaluasi karyawan /
Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus
menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu
diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai
dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan
begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai
dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada
pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara
teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting
dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan
eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat
menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga
kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke
waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang
telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.
BAB
III
PEMBAHASAN
SELEKSI
TENAGA KERJA
- Pengertian
Seleksi
Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia.
Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi
syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskrifsi pekerjaan yang ada
atau sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.
Tujuan seleksi adalah mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat
untuk memangku suatu jabatan tertentu. Mengarah pada tujuan seleksi yang
demikian itu, setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan
biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi
efektif.
- Faktor Yang Harus Diperhatikan dalam
Seleksi
1.
Penawaran tenaga kerja
®
Semakin bayak yang seleksi semakin baik bagi organisasi ® dipilih yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
2. Etika
®
Perekrut, pemegang teguh norma, disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran
yang tidak tergoyahkan, integritas karakter, serta objektivitas
berdasarkan kretiria yang rasional.
3. Internal organisasi
®
Besar kecilnya anggaran, menentukan jumlah yang harus direkrut.
4. Kesamaan Kesempatan
®
ada yang dikriminatif, kadang karena warna kulit, daerah asal, latar belakang
sosial. Dengan kata lain ada pok minoritas dengan
keterbatasan-keterbatasan.
1.
Langkah-langkah dalam Proses Seleksi
- Terima surat lamaran
- Ujian
- Wawancara
- Chee latar belakang dan surat
referensi
- Evaluasi kesehatan
- Wawancara kedua dengan atasan
langsung
- Keputusan atas lamaran
Proses
seleksi :
- Test Psiko/kepribadian
- Test pengetahuan
- Test pelaksanaan pekerjaan.
C.Dasar Kebijakan
Pada dasarnya proses seleksi dimulai setelak kumpulan para pelamar
yang memenuhi syarat diperoleh melalui suatu penarikan atau seleksi. Proses
seleksi ini merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan pelamar diterima atau tidak diterima.
Pada umumnya untuk penarikan dan seleksi ini, organisasi bergabung
sebagai employment function dan depertemen personalia. Suatu analisis
pekerjaan, perencanaan SDM dan perbaikan dilakukan untuk keperluan membantu
seleksi personalia. Dengan demikian, pelaksanaan proses seleksi harus
dilaksanakan dengan cara sebaik-baiknya dan sesuai rencana. Hal ini tidak lain
merupakan dasar kebijaksanaan yang harus kita pegang dalam proses seleksi.
D. Pendekatan dalam Proses Seleksi
Proses seleksi menurut beberapa ahli dianggap sebagai proses
penyewaan tenaga ahli (the hiring process). Mereka menganggap hiring dan
selection merupakan konsep ketenagakerjaan yang “interchangeable” (dapat saling
ditukar istilahnya). Dalam proses seleksi, akan terjadi di antara “menyewa”
(bagi pelamar tenaga kerja yang lolos seleksi) dengan “tidak jadi menyewa”
(bagi pelamar yang tidak memenuhi syarat), maka mereka lebih menyukai “proses
seleksi” dari pada “proses penyewaan” tenaga kerja.
Dalam
proses seleksi ada dua pendekatan diantaranya:
a. Pendekatan
succesive hurdles
sebagian besar proses seleksi yang berjalan sampai saat ini
berdasarkan konsep succesive hurdles. Itu berarti bahwa untuk berhasilnya
pelamar tenaga kerja diterima dalam suatu organisasi, mereka harus lulus dari
berbagai persyaratan yang telah ditentukan secara bertahap. Mulai dari mengisi
blanko lamaran, tes-tes, wawancara, mengecek seluruh latar belakang pribadi
pelamar, dan pemeriksaan medis maupun pemeriksaan relevant lainnya, dll.
b. Pendekatan
compensantory
pendekatan yang lain, yang rupanya kurang biasa dipergunakan,
didasarkan pada beranggapan bahwa kekurangan pada satu faktor disatu pihak
sebenarnya dapat “ditutupi” oleh faktor seleksi lainnya yang cukup baik dipihak
lain.
E. Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi
Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan
sifat-sifat, watak, dan kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan
lengkap. Beberapa kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses seleksi.
a. Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam
proses seleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian.
Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1)
Technical skill,
Yaitu keahlian teknik yang harus dimiliki para pegawai pelaksana.
2)
Human skill,
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin
beberapa orang bawahan.
3)
Conceptual skill,
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan
puncak pimpinan sebagai figure yang mampu mengkoordinasi
berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pengalaman
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar cukup
penting artinya dalam suatu proses seleksi. Suatu organisasi/perusahaan
cenderung akan memilih pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak
berpengalaman karena dipandang lebih mampu melaksanakan tugasnya. Selain itu,
kemampuan intelegensi juga menjadi dasar pertimbangan selanjutnya sebab orang
yang memiliki intelegensi yang baik biasanya orang yang memiliki kecerdasan
yang cukup baik. Faktor pengalaman saja tidak cukup untuk menentukan kamampuan
seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.
c. Usia
Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukan pada masalah usia
para pelamar. Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya
seseorang pelamar. Mereka memiliki usia lanjut tenaga fiisknya relatif terbatas
meskipun banyak pengalaman. Mereka yang berusia muda mungkin saja memiliki vitalitas
yang cukup baik. Tetapi rasa tanggung jawabnya relatif kurang dibandingkan
dengan usia dewasa. Oleh karena itu, yang terbaik pelamar yang berusia
sedang atau sekira usia 30 tahun.
d.
Jenis kelamin
Jenis kelamin memang sering pula diperhatikan, terlebih-lebih
untuk jabatan tertentu. Jabatan-jabatan memang dikhususkan untuk pria, ada juga
yang khusus untuk wanita. Tetapi banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis
kelamin tersebut.
e. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendiidkan dan
pelatihan sebelumnya, yang akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan
kemungkinan penempatanya dalam organisasi bila pelamar yang bersangkutan
diterima. Tanpa adanya latar belakang pendidikan tersebut maka proses pemilihan
atau seleksi akan menjadi sulit.
e.
Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan
penting dalam proses seleksi. Bagaimana pun juga suatu organisasi secara
optimal akan senantiasa ingin memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani dan
rohani kemudian memiliki postur tubuh yang cukup baik terutama untuk
jabatan-jabatan tertentu.
g. Tampang
Menurut Drs. Manullang, dalam jabatan-jabatan tertentu, tampang
juga merupakan salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil atau tidaknya
seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya, tugas sebagai pramugari,
pelayan toko, dll.
h. Bakat
Bakat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut
juga pemegang kunci sukses dalam proses seleksi. Bakat ini dapat tampak pada
tes-tes, baik fisik maupun psikolog. Dari tes-tes tersebut dapat diketahui
bakat yang tersembunyi, yang suatu saat dapat dikembangkan.
i.
Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak
dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung dengan ‘emosi’
seseorang. Menurut Drs. Manullang, temperamen adalah sifat yang mempunyai dasar
bersumber pada faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam, yang di timbulkan oleh
proses-proses biokima. Temperamen seseorang itu bermacam-macam, ada yang
periang, tenang dan tentram, bersemangat, pemarah , pemurung, pesimis, dll. Hal
ini menentukan sukses tidaknya seleksi atau tempat yang cocok bagi seseorang
pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.
J. Karakter
Karakter berbeda dengan tempramen meskipun ada hubungan yang erat
antara keduanya. Temperamen adalah faktor ’endogen’, sedangkan karakter adalah
faktor ’exogen’. Suatu karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan,
sedangkan temperamen tidak dapat diubah.
F. Cara Mengadakan Seleksi
Ada beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan tersebut
menurut Drs.Manullang yaitu sebagai berikut.
a. Seleksi ilmiah
Adalah cara seleksi yang berdasarkan pada data yang diperoleh dari
job specification sehingga dengan demikian persyaratan-persyaratan yang
ditentukan harus dapat dipenuhi oleh calon karyawan, agar benar-benar sesuai
dengan keinginan organisasi. Data bersifat non ilmiah yang masih
dipertimbangkan dalam proses seleksi ilmiah, yaitu:
- Surat lamaran,
- Ijazah sekolah dan daftar
nilai,
- Surat keterangan pekerjaan atau
pengalaman,
- Wawancara langsung, dan
- Referensi/rekomendasi dari
pihak yang dapat dipercaya.
b. Seleksi non ilmiah
Cara kedua ini, pada umumnya banyak digunakan di negara-negara
berkembang, seperti di negara kita sendiri. Cara non ilmiah ini, di samping didasarkan
pada kelima data di atas sering ditambah dengan faktor-faktor lain, seperti:
- Bentuk tulisan dalam lamaran,
- Cara berbicara dalam wawancara,
dan
- Tampang atau penampilan.
G. Teknik Seleksi
a.
Teknik seleksi menggunakan interview
Interview atau wawancara lazim digunakan dalam proses
seleksi calon pegawai atau karyawan. Interview atau wawancara bagaimana pun
juga memiliki kelemahan, antara lain menurut Drs.Manullang adalah sebagai
berikut.
- Subyektivitas pewawancara,
- Cara mengajukan pertanyaan,
- Pengaruh halo.
·
Terdapat suatu gagasan
untuk melenyapkan kelemahan-kelemahan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh
Mc Merry anatara lain:
- Orang yang bertugas menginterview bekerja atas dasar
kualifikasi definitif.
- Orang yang bertugas menginterview mengetahui pertanyaan
yang diajukannya kepada pelamar dan telah disusun terlebih dahulu dengan
kata-kata yang mudah dimengerti.
- Orang yang bertugas menginterview telah mendapat
pelatihan dalam teknik menginterview.
- Orang yang bertugas menginterview sudah mendapatkan data-data
mengenai diri pelamar terlebih dahulu, baik melalui telepon maupun dari
laporan-laporan tertentu.
b.
Teknik seleksi menggunakan assessment center
Merupakan suatu proses penilaian (rating) yang dinilai
sophiscated, yang isinya diarahkan sedemikian rupa sehingga kita dapat
meminimalisasikan timbulnya penyimpangan/bias yang sangat mungkin terjadi.
Sehingga dapat dipastikan kandidat tenaga kerja yang terlibat dalam proses
penilaian tersebut memperoleh suatu kesempatan yang sama untuk memunculkan potensi.
Program
assessment center yang didasarkan pada pendekatan multiple merupakan pendekatan
yang fleksibel, dalam arti bias diterapkan pada beberapa organisasi tergantung
pada kebutuhannya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
-
KESIMPULAN
Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia.
Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi
syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskrifsi pekerjaan yang ada
atau sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.
Beberapa kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses
seleksi, yaitu Keahlian, Pengalaman, Usia, Jenis kelamin, Pendidikan, Kondisi
fisik, Tampang, Bakat, Temperamen, dan Karakter.
Ada beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan tersebut menurut
Drs.Manullang yaitu sebagai berikut.
a.
Seleksi ilmiah,
b.
Seleksi non ilmiah.
Ada
dua cara dalam teknik seleksi, yaitu:
a.
Teknik seleksi menggunakan interview,
b.
Teknik seleksi menggunakan assessment center.
B.
SARAN
Dalam melakukan seleksi tenaga kerja hendaknya setiap organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan senantiasa berusaha dengan biaya yang
serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)