Rabu, 20 Januari 2016

MANAJEMEN RADIO dan TELEVISI





a. PENGERTIAN RADIO

Apa Itu Radio ?

   Perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio (elektromagnetik) di udara.

•Radio mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dari media televisi dan cetak, dalam hal ini:
1. Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan
2    Bersifat auditori, pesan yang disampaikan selalu bersifat menarik.
3. Proses komunikasi yang terjadi dalam radio komunikasi satu arah dan hanya dapat didengar sekali
4.Orang yang berkecimpung dalam dunia radio harus mengetahui :

1.Studi proses komunikasi massa dan sifat-sifat radio siaran.
2. Pengetahuan tentang kode etik jurnalistik.


b. FORMAT CLOCK

•Format Radio disebut dengan sistem format clock, karena terdiri atas unsur-unsur seperti:
-Narasi penyiar
-Siklus musik
-Termin iklan
-Promo radio dan promo program
-Laporan lalulintas, cuaca dan reportase.
•Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam tertentu.
•Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase,
•Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening,.
•Pada malam hari didominasi  olehprogram bincang-bincang. semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa.



c. STRUKTUR ORGANISASI RADIO

   Penyiar Radio  bekerja dalam Team Work  disebut kru (crew) dipimpin oleh Direktur Utama yang biasanya adalah pemilik Radio (owner).

   Dibawah Dirut  ada General Manager yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional studio sehari-hari
   Dibawah GM ada Manajer, yakni Manajer Program atau populer disebut Program Director(PD), lalu Manajer Marketing dan Manajer Teknis Beserta para stafnya.

   Manajer Program merupkan “kepala siaran” atau bos penyiar, bertugas:
  1. Membuat jadwal siaran
  2. Memantau stasiun
  3. Mengontrol program untuk menjaga konsistensi dan  kualitas produksi
  4. Mengembangkan dan melaksanakan format siaran
  5. Memperkerjakan dan mengatur staf siaran sesuai dengan format siaran
  6. Mengikuti perkembangan persaingan dan tren yang mempengaruhi pemograman
  7. Mengatur kegiatan pemberitaan dan masalah umum
  8. Bertanggung jawab atas kelancaran dan mengatasi masalah yang muncul dalam hal program.
  9. Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas siaran serta kinerja dan kualitas SDM penyiar
  10. Bekerjasama dan koordinasi dengan Manajer Marketing dalam hal iklan, sponsor.


   Manajer Marketing, bertugas mencari “duit” (iklan). Dialah yang mengatur penjualan jam siaran komersial (air time) alias mencari iklan. Bertugas:
  1. Mengawasi  staf Penjualan
  2. Bekerjasama dengan wakil perusahaan untuk menarik pengiklan.
  3. Menugaskan tenga  penjual serta menangani pengecer dan agen iklan lokal
  4. Membuat  jatah  penjualan.
  5. mengkoordinasikan penjualan promosi
  6. Menyusun Jadwal-jadwal penyiaran iklan dan merekap pelaporan siarannya.
Hasil gambar untuk radio assalam


   Manajer Teknik, Bertanggung jawab atas kualitas radio yang dikonsumsi pendengar. Bertugas:

1.Mengoperasikan atau memastikan bekerjanya semua peraltan stasiun termasuk bekerjanya semua perlatan stasiun, termasuk soal pemnacar, sesuai dengan parameter teknik yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang berwennag.
2.Membeli, memperbaiki dan memelihara peralatan siaran
3.Memantau ketepatan sinyal
4.Menyesuaikan radio untuk keperluan pemograman dan mempersiapkan operasi penyiaran jarak jauh.

   Music Director, sebutan populernya adalh MD, bertugas:
  1. Mentyusun daftar lagu (play list)
  2. Menyeleksi lagu
  3. Menentukan boleh tidaknya sebuah lagu diputar diruang siaran olehpenyiar
  4. Berurusan langsung dengan perusahaan rekaman atau manajer penyanyi untuk urusat kaset atau lagu baru, bahkan urusan promo album atau wawancara artis.


   Manajer Produksi, tugas utamanya adalah:

1.Menentukan sesi rekaman
2.Menangani spot-spotiklan dan promosi program
3.Pengarah program bersama PD dan MD
4.Bersama staf teknisnya bertanggung jawab atas kualitas audio sebuah lahu, mengeditnya biar enak didengan dan layak siar.

Produser disebut ppengarah acara, bertugas:

  1. Menangani khusus satu atau lebih program siaran.
  2. Menentukan materi siaran, penyiarnya juga menentukan narasumber atau bintang tamu jika diperlukan
  3. Berkoordinasi dengan PD sebagai atasan langsung
  4. Memeriksa dan memastikan kesiapan orang , bahan dan perlatan yang diperlukan musik pendukung , daftar lagu, bekerjasama/berkoordinasi  dengan pihak lain.

News Director, bertugas:

1.Menangani berita-berita atauinformasi yang harus disiarkan  penyiar.
2.Meyeleksi bahan-bahan berita yang ada untuk disiarkan
3.Memilih tema-tema untuk dibicarakan oleh penyiar bersama pendengar

Reporter:

Bertanggung jawab dalam mencari,
mengumpulkan, menyeleksi dan mengolah materi
pemberitaan sampai siap siar.

Script Writer, penulis naskah siaran, anak buah langsung ND,tugasnya:

1.Mengedit naskah yang digunakan  atau disiarkan oleh penyiar.
2.Menyiapkan berbagai bahan atau informasi yang mendukung sebuah program siaran, uatamnya siaran berita atau siaran lain yang membutuhkan naskah misalnya, tips atau info ringan.

Public Relations ,. tugasnya menangani:

1.Proposal kerjasama dan mengkoordinasikannya dengan PD dan Manajer Marketing.
2.Menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga potensial menjaddi pengiklan, pendukung program siaran dan pendengar setia.
3.Membnagun citra Positif radio.


   Off Air Division, bagian khusus menganani acara non siaran distudio. Umumnya radio punya OB Van (On Board Van), bahkan “Panggung Gerak” (Mobil Stage) untuk mengadakan acara-acara Off air. Divisi ini juga sekaligus menangani Branding, yaitu promosi dan membangun kesan (Image Building). Bekerjasama dengan EO (event Organizer) mennagani sebuah acara dari A-Z sehingga berjalan lancar.

Manajemen Tv
 Hasil gambar untuk manajemen stasiun televisi
 umumnya melibatkan tujuh bidang atau divisi, yakni:

1. Divisi Program
Berperan dalam pengelolaan seluruh program, dari pengadaan materi hingga pengaturan jam tayang. Divisi ini membawahi departemen akuisisi, quality control, penjadwalan, research and development, dan traffic.

2. Divisi Produksi
Berperan dalam pengelolaan produksi program-program hiburan secara in-house, dari musik, talkshow, reality show, hingga sinetron. Divisi ini membawahi departemen kreatif, produksi, dan pendukung teknik, dengan berbagai tenaga fungsional dari produser eksekutif, produser, sutradara, penulis naskah, dan sebagainya.

3. Divisi Pemberitaan
Berperan dalam pengelolaan produksi program-program berita, dari program berita regular, program berita mingguan, talkshow, hingga siaran-siaran olahraga. Divisi ini membawahi departemen peliputan, produksi, program mingguan, penelitian dan pengembangan, dan pendukung teknis, serta sejumlah tenaga-tenaga fungsional dari produser eksekutif, produser, asisten produser, presenter, reporter, kamerawan, penyunting gambar, penata grafis, penata musik, dan pengarah acara.

4. Divisi Teknik
Berperan dalam pengelolaan fasilitas teknik penyiaran, dari perencanaan hingga perawatan seluruh alat teknik. Divisi ini membawahi departemen yang bertanggungjawab atas master control, maintenance, IT, transmisi, dan pendukung teknik.

5. Divisi Pemasaran
Berperan dalam pengelolaan pemasaran slot-slot komersial, dari perencanaan hingga pemasangan iklan di layar kaca. Divisi ini membawahi departemen penjualan, penagihan, dan administrasi pemasaran.

6. Divisi Keuangan
Berperan dalam pengelolaan dan pemeriksaan keuangan perusahaan. Divisi ini membawahi departemen finance, accounting, dan auditing.

7. Divisi HRD dan Legal
Berperan dalam pengelolaan seluruh sumber daya dari seluruh divisi, penyediaan sarana dan tenaga operasional bagi divisi lain, serta penanganan aspek hukum atau legal.

Masing-masing Divisi dipimpin oleh seorang direktur. Dan, setiap departemen di bawahnya dipimpin oleh manajer. Hirarki berikutnya akan memasukkan jabatan koordinator, supervisor, dan chief, hingga staf. Di luar jabatan-jabatan struktural itu, juga dikenal jabatan fungsional yang biasanya terjadi di Divisi Produksi dan Divisi Pemberitaan.

Pada perkembangannya, stasiun televisi juga mencoba memodifikasi organisasi perusahaan, dengan merampingkan jumlah divisi dan menggambungkan dengan divisi lain. Misalnya, Divisi Program yang juga harus menghandle Subdivisi Produksi dan Subdivisi Pemberitaan. Disebut subdivisi, karena berada di bawah divisi namun secara kapasitas melebihi departemen. Tapi untuk divisi-divisi lain tetap berdiri sendiri dan sulit dileburkan ke dalam divisi lain.