
MANAJEMEN
MEDIA MASSA
Pengertian dan Fungsi Manajemen
Manajemen berasal dari
bahasa Latin, manus dan agree. Manus berarti tangan,agere berarti melakukan. Jika digabung
menjadi managere
melakukan dengan
tangan atau menangani. Managere diterjemahkan dalam
bahasa Inggris menjadi to manage yang artinya mengelola
(kata kerja), management artinya pengelolaan
(kata benda), di-Indonesia-kan menjadi manajemen. Manajemen menurut Amstrong
(2009: xi), “The art and
science of getting things done.” (Seni dan ilmu mendapatkan sesuatu yang dikerjakan).
Terry dalam Rosady
(2007: 1) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses yang khas dan terdiri
dari tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengorganisasian,
pengaktifan, pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.” Menurut Follet dalam Hikmat (2009:12) menyebutkan bahwa, “Manajemen adalah suatu seni karena untuk melakukan suatu
pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan ketrampilan khusus, terutama
keterampilan mengarahkan, memengaruhi, dan membina para pekerja agar
melaksanakan keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.”
Manajemen secara umum
dipahami sebagai suatu proses yang dilakukan untuk suatu tujuan, seperti Ngalim
(2010: 5) menyebutkan “manajemen adalah proses untuk meyelenggarakan dan mengawasi suatu
tujuan tertentu”. Demikian dalam
Muhaimin, (2010: 4) menyebutkan
juga “manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan
tertentu”. Dari beberapa pendapat tersebut maka pengertian
manejemen adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seorang atau bersama
orang lain atau usaha orang lain untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Fungsi manajemen adalah
tahap-tahap proses yang harus dilakukan, banyak pendapat ahli manajemen yang
menyusun tahap tersebut sedemikian rupa untuk mencapai tujuan, seperti Stoner
(2003: 14) menyebutkan bahwa“fungsi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Pengertian
manajemen secara umum menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
H. Koontz & O,Donnel dalam
bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with
people).
Mary Parker Folllett
mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.
George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art,
and followed in order to accomplish predetermined objectives)
James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
1. Manajemen sebagai ilmu (science) yang obyektif-rasional, bisa
dipelajari oleh siapa pun. Bahkan para ilmuwan dengan sangat fasih menguraikan
teori-teori manajemen yang dikembangkannya. Teori-teori
manajemen hanya memberi sejumlah peluang, atau kemungkinan-kemungkinan, tanpa
ada kepastian keberhasilan. Teori manajemen hanya dapat membimbing kepada
prestasi dan hasil yang lebih baik. Sebagai ilmu, manajemen dengan sangat
sistematis merupakan suatu uraian menyeluruh mengenai konsep-konsep dan
langkah-langkah praktis yang siap implimentasi. Manajemen sebagai ilmu karena
manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena
keragaman. Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai
batu pijak dan karir.
2. Manajemen sebagai seni, Luther
Gulick dan juga Follet menyatakan bahwa selain sebagai ilmu, manajemen juga
dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma,
stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan
antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan aga
susah untuk dipelajari. Manajemen sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari
seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena keragaman.
3. Manajemen sebagai profesi, Edgar H. Schein mengemukakan
karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak dan karir.
mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha
secara sistematis untuk memahai mengapa dan bagaimana manusia berkerjasama
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan. manajemen sebagai profesi, banyak usaha telah dilakukan untuk
mengaplikasikan menajemen sebagai suatu profesi. Uraian kriteria-kriteria untuk
menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci, seperti: (1) Para
profesional membuat keputusan atas dasar prinsip- prinsip umum. Adanya
pendidikan, dan program-program latihan formal menunjukkan bahwa ada
prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan; (2) Para profesional
mendapatkan status tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa
atau agamanya dan kriteria politik atau sosial budayanya; (3) Para profesional
harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka
yang menjadi kliennya Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional
melalui perkembangan yang menyolok program-program latihan manajemen di
universitas maupun diberbagai lembaga manajemen swasta, dan melalui
pengembangan para eksekutif organisasi (perusahaan).
Manajemen bukan hanya merupakan
ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam
proporsi yang tetap, tetapi dalam prporsi yang bermacam-macam. Dengan mengandalkan manajemen
sebagai seni (art), sementara seni berhubungan
dengan bakat, dan karenanya bersifat alamiah, maka pengetrapan manajemen hanya
mungkin bagi mereka yang terlahir memang berbakat. Dengan cara pandang ini,
teori manajemen hanya memberikan sejumlah prosedur, atau sebagai pengetahuan
yang sulit diterapkan. Karena proses manajamen ditentukan oleh subyektivitas,
atau style. Selain itu juga, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen
adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma,
stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan
antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan
sulit dipelajari.