Rabu, 02 Desember 2015

Aspek Bisnis Media Massa





Ada empat  aspek dasar dalam bisnis dan ini sangatlah penting terutama bagi para pebisnis . Dari ke 4 aspek dasar itu adalah sebagai berikut :

0.    Modal Dasar : disini yang dimaksud dengan modal dasar bukan hanya berbentuk uang akan tetapi bisa juga berbentuk keterampilan. Dengan keterampilan yang anda miliki anda sudah bisa memulai bisnis dan uang sebagai penyokong dan penyangga bisnis anda.

2. Biaya Operasional : Barulah di poin ini kita bicara uang. Disini kita harus sangat jeli        dan memperhitungkan bagaimana suatu bisnis itu terbangun serta berjalan dengan lancar dan baik agar bisa mengalami kemajuan dan mendapatkan keuntungan yang semakin besar lagi.

 3.Keuntungan (laba) : setelah menguraikan mengenai modal dasar serta biaya operasional dalam menjalakan bisnis maka mulailah bisnis terbangun dan berjalan disitu kita bisa menghitung apakah bisnis ini mempunyai keuntungan jika secara terus-menerus bisnis tidak mengalami kemajuan dan keuntungan, alangkah baiknya jika anda berhenti berbisnis.

4. Modal Investasi Kedepan : keuntungan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu bisnis dan apa langkah selanjutnya ? dalam artian setelah bisnis telah kembali modalnya bagaimana seorang pebisnis itu mengembangkan modal awalnya dan menabung keuntungan yang telah kita dapat dari bisnis yang sudah dijalani.

 
Komersialisasi Media Massa

Berdasarkan pengertian komersialisasi yakni perbuatan menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan,komersiil. Sedangkan istilah komunikasi menurut Carl I. Hovland (Mulyana, 2007) yakni merupakan proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya berupa lambang-lambang verbal untuk mengubah perilaku orang lain. Sedangkan kata “massa” mengandung pengertian kekuatan dan solidaritas dalam kalangan kelas pekerja (McQuail, 1994).
 Komersialisasi merupakan suatu tindakan yang mengutamakan sisi beneficial dan eksistensi. Sedangkan maksud dari komersialiasi pada televisi yakni, bergesernya fungsi televisi sebagai media penyiaran yang edukatif dan informatif menjadi media yang mengutamakan profit/keuntungan dengan mengesampingkan kualitas siaran yang ditayangkan. Bentuk komersialisasi dari media televisi saat ini diantaranya adalah:






       Program yang berbasis pada rating



Keberadaan rating ini dipakai sebagai rujukan atau pedoman, bukan kualitas akan program yang ditayangkan, sehingga pihak pengelola hanya akan menilik keberadaan program berdasarkan jumlah viewers semata dan mengesampingkan nilai-nila edukatif dan informatif itu sendiri. Dengan adanya rating ini misal suatu program mendapat rating yang tinggi, maka akan memicu bagi stasiun televisi lainnya untuk membuat program serupa dengan harapan yang sama. Sementara, tidak selalu formulasi dan komposisi sebuah acara yang sama persis bisa mendapatkan angka rating yang sama persis pula. Baru setelah semuanya pasti, yakni setelah angka capaian rating didapatkan. Pemasang iklan baru akan datang. (Wirodono, 2006: 94).

      Maraknya Iklan sebagai profit making

Televisi dengan kapitalisme memang sulit dipisahkan, keduanya memiliki kepentingan yang nyaris tidak berbeda. Menurut Shoemaker (1991 :121), organisasi media merupakan entitas ekonomi, formal dan sosial yang menghubungkan para awak media, pemilik modal, dan pasar dengan tujuan untuk memproduksi, mendistribusi dan membuka cara konsumsisme yang ditawarkan. Sebagai capitalist venture televisi beroperasi dalam sebuah struktur industri kapitalis yang tidak selalu memfasilitasi tetapi juga mengekang. Dalam pandangan Smythe, fungsi utama media pada akhirnya menciptakan kestabilan segmen audien bagi monopoli penjualan pengiklan kapitalis (Smythe 1997).


Dengan demikian, media khususnya televisi terjerat dalam tiga situasi:

pertama, tingginya investasi yang harus disiapkan dan yang mengakibatkan desakan untuk menjamin return of investment sesuai dengan rencana bisnis awal.

Kedua, kecenderungan meningkatnya biaya overhead dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti suku bunga, peningkatan biaya produksi terutama peralatan, peningkatan biaya untuk pengisi acara dan biaya penyewaan fasilitas produksi seperti lighting, audio, set décor, dan post production facilities.


Ketiga, desakan teknologi yang menuntut dipenuhinya teknologi baru secara terus menerus untuk memungkinkan kualitas dan kreatifitas produksi agar tetap kompetitif terhadap produk dalam maupun luar negeri. Akumulasi dari ketiga permasalahan tersebut menyebabkan kompetisi ketat yang pada gilirannya menimbulkan benturan antara idealis masyarakat dan media yang bersangkutan (Ishadi S.K, 2010: 128)

1 komentar:

  1. Blackjack with a Video Slot - CasinoTip.org
    Blackjack with a 원벳 먹튀 Video Slot — Blackjack with a Video Slot. Blackjack 유니벳 with a Video Slot. Blackjack with a Video Slot. A 해외 배팅 사이트 가입 Blackjack 호날두주니어 with Video Slot. A Blackjack with Video Slot. A 바카라 사이트 총판 Blackjack

    BalasHapus